Kades Srijaya Marah Sebut Dedi Mulyadi Otoriter Bongkar Bangunan Liar, Seketika Melunak - JUBIR 86

Senin, 17 Maret 2025

Kades Srijaya Marah Sebut Dedi Mulyadi Otoriter Bongkar Bangunan Liar, Seketika Melunak


Dilansir Dari Media kompaa.com


jubir86 | BEKASI

Canih Hermansyah, Kepala Desa (Kades) Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi sempat menentang langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atas pembongkaran bangunan liar di bantaran Kali Sepak, Tambun Utara, Jumat (14/3/2025). Pembongkaran tersebut dianggap tak sesuai standar operasional prosedur (SOP) karena tidak adanya surat teguran maupun sosialisasi rencana pembongkaran.

Canih bahkan sempat menyebut Dedi sosok pemimpin otoriter karena aksinya melakukan pembongkaran yang dianggap sepihak.  "Lah kalau bikin ramai buat apaan, bikin keruh saja. Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan," kata Canih kepada Kompas.com di lokasi, Jumat.

Canih juga menyatakan, proses pembongkaran bangunan liar itu tak ubahnya seperti zaman penjajahan. Sebab, warga dipaksa meninggalkan bangunan tanpa pemberitahuan.

"Lah ini negara, bukan negara jajahan, kita sudah merdeka. Artinya SOP dijalankan dulu sesuai dengan prosedurnya," tegas dia. Meski melayangkan kritik, Canih mengaku sangat mendukung pembangunan daerah. Namun, ia menilai cara pembangunan yang dipimpin Dedi salah. "Saya bukan tidak mendukung pembangunan daerah, bukan, saya mendukung. Tapi caranya yang salah. Bukan zaman penjajah ini," imbuh dia.

Akan tetapi, sikap keras Canih itu tiba-tiba melunak setelah ditemui Dedi di tengah pembongkaran. Saat itu, Dedi tengah berbincang dengan seorang pemilik bangunan yang merupakan pria lanjut usia. Dedi didampingi oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dan Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa. Dalam perbincangan tersebut, Dedi menjanjikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan dana untuk warga terdampak membangun warung baru di lokasi lain.

"Nanti kalau Bapak bikin warung baru, saya bangunkan warungnya oleh Pemprov Jabar. Siap setuju kan?" tanya Dedi kepada warga di lokasi. "Siap, Pak," jawab warga. Dedi kemudian menjelaskan, pembongkaran tersebut dilakukan untuk mencegah banjir dan mengatasi penumpukan sampah di Kali Sepak. "Pengin kan warga di sini enggak banjir, enggak numpuk sampah, rapi dan bersih. Jadi setuju saya bongkar?" ujar Dedi.

"Setuju, Pak," jawab warga. Setelah mendengar dukungan tersebut, Dedi langsung mencari Canih. 

"Mana yang tadi yang agak marah sama saya. Pak kades, setuju kan?" ungkap Dedi.

Canih, yang awalnya mengkritik Dedi dan menyebutnya sebagai gubernur otoriter tiba-tiba menyatakan setuju.

"Setuju kalau ada penggantian," jawab Canih

Sikap Canih seketika berubah. Ia menyatakan mendukung program Dedi. "Alhamdulillah, jadi saya mendukung program Pak Gubernur," tegas Canih. Namun, Dedi lantas meluruskan bahwa pembongkaran bangunan liar ini bukanlah program gubernur.

"Bukan program saya, program Bapak. Kan yang kebanjiran Bapak, bukan saya," imbuh Dedi dengan nada tinggi. Setelah keduanya adu argumen, Dedi berupaya mencairkan suasana dengan melempar canda ke Canih. Bahkan, Dedi sempat memijat punggung Canih beberapa saat.

Sumber : kompas.com
#fyp
jubir86.my.id
(Dwi)







Comments


EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done