JUBIR86 || BANYUMAS
Di tengah aroma kopi dan hangatnya mendoan sambal kecap di sebuah kantin sederhana, Kamis siang (30/10/2025), awak media berbincang santai dengan seorang anak muda multitalenta bernama Alvin Buntoro.
Ia bukan sekadar kreator gambar, tetapi juga seorang seniman digital yang peduli pada perlindungan karya melalui Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Salah satu karyanya yang kini menjadi sorotan adalah logo baru PT Inti Nusa Nexus, hasil ciptaannya yang sarat makna dan filosofi mendalam.
Alvin menjelaskan bahwa logo tersebut menggambarkan konektivitas dan keandalan dalam ekosistem rantai pasok modern. Simbol berbentuk jaringan di dalam lingkaran mewakili “Inti”, yaitu pusat integrasi yang menghubungkan berbagai entitas bisnis, mulai dari pemasok, pelanggan, hingga mitra strategis, sebagai refleksi peran perusahaan sebagai penghubung utama dalam sistem yang solid.
Lebih jauh, warna biru tua mencerminkan kepercayaan, profesionalisme, dan stabilitas; sementara biru muda (cyan) menandakan semangat teknologi, transparansi, serta inovasi data.
“Keduanya berpadu sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap integritas, validitas data, dan konektivitas yang aman dan andal,” ujar Alvin penuh semangat keyakinan.
Tak hanya simbol, tipografi modern sans-serif pada logo juga menjadi bagian dari pesan visual, mencerminkan karakter perusahaan yang efisien, dinamis, dan mudah dikenali, sejalan dengan visinya menjadi pusat solusi digital bagi sektor B2B dan B2C.
Alvin menegaskan bahwa setiap karya, sekecil apapun, memiliki nilai intelektual yang patut dijaga.
“Generasi muda harus berani berkreasi dan sadar akan pentingnya mendaftarkan hak cipta atau HAKI agar karya kita punya perlindungan hukum dan nilai tambah,” pesannya.
Semangat Alvin menjadi inspirasi bahwa kreasi adalah identitas, dan HAKI adalah penjaganya. Dari secangkir kopi dan selembar mendoan, lahir motivasi baru: bahwa anak muda Indonesia bisa kreatif, berprestasi, sekaligus menghargai hasil ciptaannya sendiri.
Shlh

